DAJJAL "musuh akhir zaman"
إِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا فِيكُمْ فَأَنَا حَجِيجُهُ دُونَكُمْ
وَإِنْ يَخْرُجْ وَلَسْتُ فِيكُمْ فَامْرُؤٌ حَجِيجُ نَفْسِهِ وَاللَّهُ
خَلِيفَتِي عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Jika dia (Dajjal) telah muncul di antara kalian sedang aku masih bersama
kalian, maka cukuplah aku menjadi pembela (yang melindungi) kalian dari
ancamannya, namun bila dia muncul sedang aku telah tiada, maka setiap individu
menjadi pembela (yang melindungi) dirinya sendiri, dan Allah adalah Khalifah-ku
atas setiap muslim.” (HR
Muslim – Shahih)
Banyak orang Muslim percaya bahwa kita sudah hampir tiba di
“Akhir Zaman”. Saat ini, banyak terjadi kejadian-kejadian luar biasa yang belum
pernah dialami oleh dunia dan manusia. Kejadian besar pertama yang akan terjadi
adalah hadirnya seorang penipu yang jahat dan penuh kuasa. Yang dikenal dengan
nama Dajjal.
Dajjal adalah seorang manusia dari
anak cucu Nabi Adam. Dia akan muncul di akhir zaman dan akan mengaku sebagai
Tuhan. Dia keluar dari Khurasan (sekarang Iran). Dari hadits-hadits shahih yang
menerangkan tentang Dajjal, disebutkan bahwa Dajjal bisa berpindah dari satu
tempat ke tempat yang lain secara cepat. Dajjal bisa memanggil syetan agar
menyerupai orang yang telah meninggal untuk bertemu dengan anaknya agar
mengakui Dajjal sebagai Tuhan. Dajjal juga bisa ‘mendatangkan’ hujan dan
memerintahkan benda mati menuruti keinginannya. Banyak orang yang tertipu
dengan kehebatan Dajjal. Karenanya, Rasulullah mengkhawatirkan umatnya atas
fitnah Dajjal ini.
Dajjal akan menetap di bumi selama
empat puluh hari. Namun Satu hari di masa itu bagaikan setahun, kemudian satu
hari selanjutnya seperti satu bulan, satu hari setelahnya seperti satu Jum’at,
dan setelahnya akan seperti hari-hari biasa. Imam
Mahdi akan melawannya atas nama Islam,Lalu
ia akan dibunuh oleh Sayyidina Isa bin Maryam di sisi pintu ludd di Palestina.
Ciri-Ciri Dajjal
Dajal tidak disebut dalam Al Quran,
tetapi terdapat dalam hadis dan Sunah yang menguraikan sifat-sifat Dajal.
Berdasarkan kepercayaan yang telah umum dalam kalangan muslim, karakteristik
ad-Dajjal adalah sebagai berikut:
Junjungan kita Nabi Muhammad SAW
menjelaskan kepada kita mengenai sifat-sifatnya agar kita berhati-hati dari
fitnahnya. Beliau menerangkan bahwa dajjal adalah seorang laki-laki, muda,
berkulit merah, buta sebelah matanya, tidak punya anak, tertulis di antara
kedua matanya 'kafir' yang bisa dibaca setiap muslim.
Dari Ubadah bin Shomit ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya
Dajjal adalah seorang laki-laki pendek, berkaki bengkok, keriting, buta sebelah
mata, terhapus mata, tidak menonjol dan tidak bermata cekung. Jika disamarkan
kepadamu, maka ketahuilah bahwa Tuhanmu Subhanahu wa Ta'ala tidak buta sebelah
matanya. (HR. Ahmad)
Dajal memiliki cacat fisik berupa
mata kiri yang buta, dan mata kanan yang dapat melihat tetapi berwarna gelap
(hitam). Dalam beberapa hadis menjelaskan ia hanya memiliki sebuah mata. Ia
akan menunggangi keledai putih yang satu langkahnya sama dengan satu mil
jaraknya. Keledai tersebut memakan api dan menghembus asap, dapat terbang di
atas daratan dan -menyeberangi lautan.
Huruf Arab Kaf Faa Raa (kafir,
bermakna kufur) akan muncul pada dahinya dan akan mudah dilihat oleh orang
muslim yang bisa membaca maupun yang buta huruf. Dia juga dapat melihat dan
mendengar di banyak tempat pada waktu bersamaan. Dia mempunyai keahlian untuk
menipu manusia.
Diriwayatkan
Ada sahabat Nabi yang bertanya , “Wahai Rasulullah! Seperti apakah kecepatan
Dajjal di bumi?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Bagaikan mendung yang
ditiup angin. Dia mendatangi suatu kaum, lalu dia mengajak kaum tersebut,
kemudian mereka beriman kepadanya dan menerimanya. Lantas dia memerintahkan
langit untuk menurunkan hujan, maka langit pun menurunkan hujan. Dia
memerintahkan bumi untuk mengeluarkan tanaman, lantas bumi pun menumbuhkan
tanamannya, sehingga binatang-binatang ternak mereka kembali di penghujung
siang dalam keadaan yang sangat baik, punuknya besar, serta gemuk dan kenyang.
Kemudian dia mendatangi kaum lain, lalu dia mengajak kaum tersebut, dan
ternyata kaum ini menolaknya (mereka masih teguh dengan ketauhidannya), lantas
dia berpaling dari kaum tersebut, lantas mereka mengalami paceklik (tidak ada
hujan turun di wilayah mereka dan rerumputan menjadi kering). Tidak ada harta
apa pun di tangan mereka dan mereka berjalan melewati reruntuhan, kemudian
Dajjal berkata pada reruntuhan tersebut, ‘Keluarkanlah harta pendamanmu,’ maka
harta pendaman reruntuhan tersebut mengikutinya sebagaimana ratu lebah.
Selanjutnya Dajjal memanggil seorang pemuda kekar, lalu dia membelahnya dengan
pedang menjadi dua bagian yang terpisah jauh sejauh lemparan, kemudian dia
memanggilnya lagi, lantas potongan tubuh itu menghadap dengan wajah yang
berseri-seri sambil tertawa
Dajjal Mengaku Sebagai Allah
Sang Dajjal akan muncul di akhir
zaman. Dia akan mencoba menipu dunia dengan mengungkapkan dirinya sebagai
Allah. Kekuasaan Dajjal tersebut tidaklah berlangsung lama, sebab akan ada
seorang Hamba Allah yang Penuh kuasa, yang akan memusnahkan sang Dajjal
Pengikut-pengikut Dajjal
Mayoritas pengikut Dajjal adalah kaum
Yahudi, 'Ajam (bangsa selain arab), Turki, dan berbagai manusia, kebanyakan
dari bangsa Arab badui dan wanita.
Dari Anas bin Malik, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Yang
mengikuti Dajjal dari Yahudi Asfahan sebanyak 70.000 orang, mereka memakai
jubah hijau. (HR. Muslim)
Turunnya Nabi Isa
Setelah Dajjal muncul dan melakukan
perusakan dan penghancuran di muka bumi, Allah mengutus Isa ‘alaihissalam untuk
turun ke bumi turun di menara putih di timur Damsyiq, Siria. Beliau mengenakan
dua buah pakaian yang dicelup dengan waras dan za’faran; beliau taruh kedua
telapak tangan beliau di sayap dua orang Malaikat. Bila beliau menundukkan
kepala, meneteslah / menurunlah rambutnya, dan bila diangkat kelihatan landai
seperti mutiara. Dan tidak ada orang kafir yang mencium nafasnya kecuali akan
mati, dan nafasnya itu sejauh pandangan matanya.
Beliau akan turun pada kelompok yang
diberi pertolongan oleh Allah yang berperang untuk menegakkan kebenaran dan
bersatu-padu menghadapi Dajjal. Nabi Isa as. turun pada waktu sedang diiqamati
shalat, lantas beliau shalat di belakang pemimpin kelompok itu. Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Ketika Allah telah mengutus al-Masih
Ibnu Maryam, maka turunlah ia di menara putih di sebelah timur Damsyiq dengan
mengenakan dua buah pakaian yang dicelup dengan waras dan za’faran, dan kedua
telapak tangannya diletakkannya di sayap dua Malaikat; bila ia menundukkan
kepala maka menurunlah rambutnya, dan jika diangkatnya kelihatan landai seperti
mutiara. Maka tidak ada orang kafirpun yang mencium nafasnya kecualipasti
meninggal dunia, padahal nafasnya itu sejauh mata memandang. Lain Isa mencari
Dajjal hingga menjumpainya dipintu Lud, lantas dibunuhnya Dajjal. Kemudian Isa
datang kepada suatu kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari Dajjal, lalu Isa
mengusap wajah mereka dan memberi tahu mereka tentang derajat mereka di surga.
“[5]
Ibnu Katsir berkata, “Inilah yang
termasyhur mengenai tempat turunnya Isa, yaitu di menara putih bagian timur
Damsyiq. Dan dalam beberapa kitab saya baca beliau turun di menara putih
sebelah timur masjid Jami’ Damsyiq, dan ini rupanya pendapat yang lebih terpelihara.
Karena di Damsyiq tidak dikenal ada menara di bagian timur selain di sebelah
Masjid Jami’ Umawi di Damsyiq sebelah timur. Inilah pendapat yang lebih sesuai
karena beliau turun ketika sedang dibacakan iqamat untuk shalat, lalu imam kaum
Muslimin berkata kepada beliau, “Wahai Ruh Allah, majulah untuk mengimami
shalat.” Kemudian beliau menjawab, “Anda saja yang maju menjadi imam, karena
iqamat tadi dibacakan untuk Anda.” Dan dalam satu riwayat dikatakan bahwa Isa
berkata, “Sebagian Anda merupakan amir (pemimpin) bagi sebagian yang lain,
sebagai penghormatan dari Allah untuk umat ini.” [6]
Tersebarnya Keamanan dan Barakah pada
Zaman Isa ‘Alaihis-salam
Betapa menyenangkan seandainya kita
termasuk yang mendapatkan karunia untuk tinggal semasa dengan nabi Isa as.
Karena di masa beliau kehidupan manusia benar benar aman dan damai, bahkan
kedamaian itu bukan hanya milik manusia, tetapi juga merata hingga kepada
binatang. Zaman Isa ‘alaihissalam (setelah turun kembali ke bumi) ini merupakan
zaman yang penuh keamanan, kesejahteraan, dan kemakmuran serta kelapangan.
Allah menurunkan hujan yang lebat, bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan
buah-buahan serta banyak barakahnya, harta melimpah ruah; dendam, dengki, dan
kebencian hilang sirna.
Dalam hadits Nawwas bin Sam’an yang
panjang yang membicarakan tentang Dajjal, turunnya Isa, keluarnya Ya’juj dan
Ma’juj pada zaman Isa ‘alaihissalam, dan do’a Isa agar mereka dihancurkan,
Rasulullah saw bersabda:
“… Kemudian Allah menurunkan hujan,
dan tak ada rumah tanah liat maupun bulu yang dapat menahan airnya, lantas
mencuci bumi hingga bersih seperti cermin kaca. Kemudian diperintahkan kepada
kami: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalikanlah barakahmu.’ Maka pada hari
itu sejumlah orang dapat memakan buah delima dan bernaung di bawahnya. Dan
susupun diberi barakah, sehingga susu seekor unta bunting yang sudah dekat
melahirkan dapat mencukupi banyak orang, susu seekor sapi mencukupi untuk orang
satu kabilah, dan susu seekor kambing mencukupi untuk satu keluarga….” [7]
Rasulullah saw bersabda :
“Demi Allah, sesungguhnya Isa putra
Maryam akan turun ke bumi sebagai hakim yang adil, akan membebaskan jizyah,
unta-unta muda akan dibiarkan hingga tidak ada yang mau mengurusinya lagi,
sifat bakhil, saling membenci, dan saling dengki akan hilang, dan orang-orang
akan memanggil-manggil orang lain yang mau menerima hartanya (shadaqahnya),
tetapi tidak ada seorangpun yang mau menerimanya.[8]
Imam Nawawi berkata, “Maknanya, bahwa
pada saat itu orang-orang sudah tidak tertarik lagi untuk memelihara unta
karena banyaknya harta kekayaan, keinginan sedikit, kebutuhan tidak ada, dan
sudah tahu bahwa kiamat telah dekat. Dan disebutkannya lafal al-qilash (unta
muda) dalam hadits ini karena unta muda itu merupakan harta yang paling baik
bagi bangsa Arab (pada waktu itu).
Kiamat di Ambang Pintu
Masa tinggal Isa di bumi setelah
turun dari langit menurut riwayat adalah selama tujuh tahun, dan menurut
sebagian riwayat yang lain lagi selama empat puluh tahun. Setelah itu wafat
pula Imam Mahdi dan Al Qahthani yang melanjutkan kepemimpinannya. Tidak lama
setelah itu, terbitlah matahari dari barat dan binatang melata yang keluar dari
perut bumi yang memberikan tanda kufur dan iman atas setiap manusia. Ketika itu
setiap mukmin segera mengetahui bahwa itulah detik detik kemunculan angin
lembut dari yaman yang akan mencabut nyawa setiap mukmin. Setelah itu, tidak
seorangpun manusia yang masih memiliki keimanan kecuali akan menemui ajalnya.
Ketika seluruh penduduk manusia tidak lagi menyebut Allah, itulah kondisi
seburuk-buruk manusia, dan kepada merekalah kiamat akan terjadi. Wallahu a’lam
bish shawab.
0 Response to "DAJJAL "musuh akhir zaman""
Posting Komentar